Mataram NTB - Polresta Mataram Polda NTB mengikuti acara Dialog Penguatan Internal Polri dengan tema "Hoegeng Keteladanan Melintasi Zaman", yg di prakarsai oleh Div Humas Polri dan diikuti oleh Jajaran Polri secara Nasional melalui aplikasi zoom meeting bertempat di ruang rapat Bagops Polresta Mataram. Selasa, (16/05/2023)
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakapolresta Mataram AKBP Syarif Hidayat SH SIK, Para PJU Polresta Mataram dan Para Kapolsek Jajaran Polresta Mataram, Tokoh Agama Ust. Kamaludin, Ust. Ahmad, Kepala Lingkungan Selaparang Saidi, Tokoh Pemuda Yoyok, Saka Bhayangkara Lela Febriana dan Ahmad Hariruna Kasyf.
Dalam sambutannya Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dr. Sandi Nugroho, SIK, MH menyampaikan bahwa dari Hoegeng Award, diharapkan akan muncul pemimpin yg bs membawa perubahan, menjadi penentu arah, menjadi agen perubahan, mampu menjadi juru bicara Polri dan menjadi pelatih yg baik bagi anggotanya.
" Polri telah memiliki seorang pemimpin yang bisa membawa perubanan dan salah satunya adalah Hoegeng, yg menjadi contoh keteladanan dan tidak lekang hingga akhir jaman ", ucap Kadiv Humas
Kadiv Humas juga menjelaskan saat ini kita mencari mencari Hoegeng-Hoegeng yang baru, Polisi yang baik dalam bekerja, bisa menjadi contoh bagi anak buahnya dan bisa meneladani kepemimpinan Hoegeng.
" Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat bagi bangsa & Negara, dengan harapan dalam diskusi nantinya bisa merumuskan integritas Polri menjadi Polisi baik ", tegasnya
Acara dilanjutkan dialog dengan dipandu oleh Christian Grace dengan menghadirkan narasumber antara lain ARSUL SANI (Anggota Komisi III DPR RI, Wakil Ketua MPR-RI dr PPP)
POENGKY INDARTI (Anggota Kompolnas) Prof. Prof. (Emeritus) HERMAWAN SULISTYO (Guru Besar Univ. Bhayangkara), ALFITO DEANNOVA GINTING (Jurnalis, Panitia Penanggungjawab HOEGENG AWARD)
Kapolresta Mataram melalui Wakapolresta AKBP Syarif Hidayat SH SIK menambahkan dengan adanya acara ini bisa memberikan contoh kepemimpinan seperti Jendral Hoegeng dan akan ada Polisi-Polisi seperti HOEGENG menjadi Polisi baik.
Dan faktanya Polisi yang baik jauh lebih banyak daripada Polisi yang tidak baik dan didaerah masih banyak Polisi yang melaksanakan tugas diluar tugas pokoknya sehingga pentingnya Reformasi kultural pada tubuh Polri, Polisi harus ada dan terus sama-sama mendorong guna perbaikan Polri kedepan ", terangnya
Hal ini juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Polri bahwa perubahan atau reformasi benar-benar terjadi didalam tubuh Polri dan masyarakat publik bisa menyampaikan kritik secara terbuka melalui media yang telah disediakan dan bisa diakses dengan mudah demi perbaikan Polri kedepan, tutupnya. (Adb)