Syafruddin Adi
Mataram NTB - Setelah melalui Proses Kegiatan Belajar Mengajar ( PKBM ) selama kurang lebih 3 tahun dimana PKBM selama jangka waktu tersebut sebagian besar dilalui dengan Daring, maka hari ini siswa kelas 9 yang duduk di bangku tingkat SLTP bulan ini akan berakhir statusnya sebagai anak wajib belajar 9 tahun.
SMP Negeri 13 Mataram hari ini mengundang orang tua/wali murid kelas 9 dalam rangka penerimaan pengumuman kelulusan bagi seluruh kelas 9 yang telah selesai menempuh kegiatan akhir belajar yang ditandai dengan Ujian Sekolah yang dilakukan selama kurang lebih 10 hari pada Mei bulan lalu.
"Maka hari ini kami mengundang Bapak/ibu Orang tua/wali murid untuk mengambil hasil pengumuman kelulusan sebagai tanda berakhirnya pembelajaran selama menempuh pendidikan di SMPN 13 Mataram ini, "ungkap Kepala Sekolah SMP Negeri 13 Mataram H. Ahmad Saehu pada sambutannya pada acara Pengumuman Kelulusan siswa kelas 9 di SMP N 13 Mataram, (15/06).
Pada kesempatan itu pula Kepala sekolah mengulas kembali bahwa tidak terasa telah 3 tahun sudah saat pertama kali bapak ibu Wali murid menginjak kaki pertama di halaman sekolah ini, kini pada hari ini telah berakhir karena beberapa saat lagi pengumuman kelulusan anak-anak kita akan segera di berikan kepada bapak ibu.
Namun kami berharap kepada siswa kelas 9 beserta bapak ibu Wali murid agar jangan sampai hari ini adalah hari terakhir menginjak sekolah ini. Kami berharap kepada siswa dan wali murid untuk tetap mengunjungi sekolah ini untuk bersilaturahmi dan berdiskusi demi kemajuan sekolah SMPN 13 Mataram.
Berkaitan dengan prestasi yang dicapai oleh SMPN 13 Mataram, Kepsek menjelaskan bahwa selama dekade 3 tahun terakhir ini sekolah kita ini telah menoreh banyak prestasi diantaranya bidang olahraga, kesenian serta bidang ilmu mata pelajaran lainnya.
Ia mengakui, bahwa selama kurang lebih 2 tahun kita dilanda Pandemi Covid-19 yang mengakibatkan proses pembelajaran yang seperti biasanya menjadi terganggu. Oleh karenanya saat itu pemerintah menerapkan pembelajaran secara daring.
|
Baca juga:
Enam Lapak Di Mataram Dilalap Si Jago Merah
|
Ini tentu hal baru yang kita hadapi, baik guru maupun siswa butuh waktu yang lama untuk dapat mengikuti atau melakukan pembelajaran melalui digital. Peran HP dan internet saat itulah menjadi sangat penting.
Tentu hasil dari pembelajaran daring akan mengalami banyak kekurangan dan tidak sesempurna seperti pembelajaran tatap muka, akan tetapi lewat keadaan memaksa itulah kita semua terutama siswa menjadi semakin mampu dalam mengoperasi alat digital, semakin bisa mencari sesuatu yang tidak diketahui menjadi faham. Namun dengan cara ini orang tua semakin tinggi keharusan dalam mengontrol anak-anak kita dalam memanfaatkan sarana tehnologi untuk lebih dimanfaatkan kepada hal-hal yang penting.
Kepsek pun diakhir sambutannya menghaturkan permohonan maaf atas kekurangan, kesalahan, ataupun perhatian kami kepada siswa dan orang tua wali murid yang dianggap tidak sesuai harapan, maka kami atas nama kepala sekolah menyampaikan Mohon maaf yang sebesar-besarnya.
"Semoga silaturahmi kita yang terjalin selama ini tetap selalu terpelihara demi perkembangan dunia pendidikan di daerah kita, "tutupnya.
Usai sambutan dilanjutkan dengan pengumuman 10 besar kelulusan dilanjutkan dengan penyerahan peagam penghargaan oleh kepala sekolah SMPN 13 Mataram.
Seperti disampaikan sebelumnya oleh wakil kepala sekolah bahwa standar kelulusan yang di tetapkan Dinas Pendidikan kota Mataram yakni minimal 75. Namun di SMP N 13 Mataram hasil ujian terendah yaitu 76, sehingga dengan demikian diasumsikan akan lulus 100 persen.(Adb)
Zulfahmi 
Updates 
