Lombok Barat NTB - Tidak banyak dikenal, Pengrajin Gula Aren di Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, kesulitan memasarkan sendiri gula aren buatannya. Walaupun produksinya diakui pelanggan memiliki rasa manis yang khas dan alami. Mereka sangat tergantung pada pemilik rumah makan sebagai pelanggan tetap mereka yang membeli hasil gula merahnya dengan harga murah.
Salah satu pengrajin gula aren, Amaq Utik mengatakan keberadaan Bhabhinkantibmas Desa Buwun Sejati diakui sangat membantu para pengrajin Gula Aren dalam pemasaran. Dikatakannya, satu cakep gula aren beratnya bisa mencapai 1 hingga 1, 5 kilogram dihargai Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu.
"Biasanya pak bhabinkamtibmas kita ini datang dua hari sekali mengambil lima cakep (bungkul) gula aren untuk dipasarkan, " kata Amaq Utik pada Sabtu (11/02/2023).
Bhabhinkantibmas Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Bripka Sudiyasa Pande mengungkapkan selama tiga tahun menjadi bhabhinkantibmas melihat para pengrajin gula aren di desa itu terkendala dari segi pemasaran.
"Kebetulan saya tinggal di Mataram, jadi tiap pulang tugas saya membawa minimal lima cakep (bungkul) untuk dipasarkan di sekitar Mataram melalui door to door atau lewat sosial media, " ujar Sudiyasa saat dikonfirmasi, Kamis, (22/02/2023)
Bripka Sudiyasa berharap, dengan semakin banyak tempat pemasaran maka para pengrajin gula aren akan semakin termotivasi memproduksi.(Adb)
Baca juga:
Atasi Antrean, Pertamina Siapkan SPBU Mobile
|